Kamis, 18 Oktober 2018

Apakah Kurikulum 2013 (K13) Perlu Mengalami Perubahan?

catatan si peduli pendidikan Indonesia.
  
     Sesuai dengan judul di atas, kali ini saya akan membahas mengenai perubahan Kurikulum 2013 menurut pandangan saya sendiri. Langsung ke intinya saja. Menurut saya secara pribadi, K13 tidak harus direvisi (dirubah). Alasannya cukup sederhana. Perubahan pada K13 tidak akan memberikan dampak yang besar bagi pendidikan di Indonesia. Sedangkan secara keseluruhan tidak ada perubahan yang berarti dari K13 revisi tersebut. Jika dibandingkan dengan dana yang dikeluarkan oleh pemerintah (saya tidak tau secara pasti berapa dana yang dihabiskan hanya untuk merevisi K13 tersebut), hal itu tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh.
     Dana yang digunakan untuk merevisi Kurikulum 2013 lebih baik digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfat, atau lebih tepatnya digunakan untuk membangun gedung-gedung sekolah di daerah tertinggal. Selain itu, dana yang digunakan untuk merevisi K13 bisa digunakan untuk pelatihan bagi para pendidik dalam meningkatkan kreatifitas mereka dalam mengajar. Menurut saya secara pribadi, yang harus mengalami perubahan yaitu para pendidiknya, bukan K13! Apa gunanya memiliki Kurikulum yang sempurna jika pelaksananya masih mengajar secara monoton. Selain itu, kurikulum tidak akan berdampat secara langsung terhadap peserta didik.
     Kurikulum 2013 menekankan bahwa belajar adalah hal yang menyenangkan, yaitu dimana peserta didik tidak akan merasa jenuh dan bosan terhadap apa yang dipelajarinya. Peserta didik akan merasakan dampak terhadap belajarnya secara langsung bergantung pada pendidik, bukan kulikulum! Jika kalian beranggapan bahwa dari kurikulumlah para pendidik dapat memberikan materi dan mengajar dengan baik, serta menciptakan situasi belajar yang menyenagkan,  berarti pernyataan tersebut masih keliru. Tanpa harus berpatokan terhadap kurikulumpun pendidik dapat menciptakan situasi yang menyenagkan bagi peserta didik untuk belajar, serta dapat mengajar dengan baik.
     Demikian saja pandangan saya mengenai perubahan Kurikulum 2013. Jika disuruh memilih merevisi K13 atau meningkatkan kreatifitas pendidik dalam mengajar, saya akan memilih meningkatkan kreatifitas pendidik dalam mengajar.

CONTOH ANGKET RESPON SISWA



KISI-KISI ANGKET RESPON SISWA

Indikator
Butir Soal
Jumlah
Penerapan model pembelajaran example non example
1, 2, 3, 4
4
Media gambar yang digunakan untuk analisis
5, 6, 7
3
Melakukan diskusi kelompok
8, 9, 10
3
Menyampaikan pendapat ketika melakukan diskusi kelompok
11,12,13
3
Tampil di depan kelas untuk menyampaikan hasil diskusi
14, 15
2
Memberikan komentar terhadap hasil diskusi dari kelompok lain
16, 17, 18
3
Menyimpulkan hasil diskusi
19, 20
2
Jumlah

20




ANGKET RESPON SISWA
MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK KETERAMPILAN
BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI SMAN 12 SURABAYA

PENDAHULUAN

Responden Yth,
Angket ini diajukan oleh peneliti yang saat ini sedang melakukan penelitian mengenai respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan model Example Non Example. Demi tercapainya hasil yang diinginkan, dimohon kesediaan adik-adik untuk berpartisipasi dengan mengisi angket ini secara lengkap. Perlu saya informasikan bahwa tidak ada yang dinilai benar atau salah, pilih sesuai dengan apa yang anda ketahui atau rasakan. Akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih kepada adik-adik atas partisipasinya dalam survey ini.


IDENTITAS RESPONDEN

  1. Nama               : ............................................................................................
  2. Kelas               : ............................................................................................
  3. No. Absen       : ............................................................................................


PETUNJUK PENGISIAN
Berikan tanda ( ) pada kolom yang sesuai dengan jawaban anda!
Keterangan :
SS        : Sangat setuju                         TS        : Tidak Setuju
S          : Setuju                                    STS     : Sangat Tidak setuju                         


No
Pernyataan
SS
S
TS
STS
1.
Model pembelajaran example non example sangat menyenangkan.




2.
Model pembelajaran example non example tidak membosankan.




3.
Model pembelajaran example non example membantu saya untuk melatih keterampilan berbicara bahasa Jerman.




4.
Model pembelajaran example non example sangat membantu saya dalam memahami materi yang dipelajari.




5.
Gambar yang digunakan untuk analisis sangat menarik.




6.
Gambar yang digunakan untuk analisis sesuai dengan kehidupan sehari-hari sehingga mudah dipahami.




7.
Gambar yang digunakan untuk analisis sangat jelas sehingga tidak menghambat proses analisis.




8.
saya sering melakukan diskusi kelompok.




9.
Saya suka melakukan diskusi kelompok.




10.
Saya melakukan diskusi kelompok ketika tidak memahami materi yang dipelajari.




11.
Saya suka menyampaikan pendapat ketika melakukan diskusi kelompok.




12.
Saya suka menyampaikan pendapat untuk menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan oleh guru.




13.
Saya suka saling bertukar pendapat dengan teman ketika melakukan diskusi kelompok.




14.
Saya berani tampil di depan kelas untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok.




15.
Saya suka tampil di depan kelas untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok.




16.
Saya sering memberikan komentar terhadap hasil diskusi dari kelompok lain.




17.
Saya suka mendengarkan komentar terhadap hasil diskusi dari kelompok lain.




18.
Saya suka memberikan komentar sebagai masukan terhadap hasil diskusi dari kelompok lain.




19.
Saya sering menyimpulkan materi yang telah dipelajari.




20.
Saya akan menyimpulkan materi yang telah dipelajari jika diminta oleh guru.







Entri yang Diunggulkan

RPP kelas x semester ganjil

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan     : SMA Mata Pelajaran           : Bahasa Jerman Kelas/Semester           : ...