VERBEN KONJUNKTIV DAN IMPERATIV
Disusun oleh :
Capestrano Ooktavian 14020094016
Desiderius N.S. Molan
14020094030
PENDIDIKAN BAHASA JERMAN
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa yang telah memberi kesehatan dan rahmat-Nya sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Karena karunia-Mu yang selalu memenuhi pikiran dan
jiwa kami setiap hari dalam beraktifitas dalam menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik.
Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan dosen dalam mata kuliah Morphologie dengan judul “ VERBEN KONJINKTIV
dan IMPERATIV” .
Banyak
kesulitan dan hambatan yang kami hadapi dalam membuat tugas ini tapi
dengan semangat dan kegigihan serta arahan,bimbingan dari berbagai pihak
sehinggah kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Oleh karena
itu,pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimah kasih kepada :
·
Kedua orang tua kami yang selalu berdoa,memberikan kasih sayang dan
perhatian.
·
Teman-teman se-kontrakan yang selalu
menghibur kami disaat jenuh menulis tugas ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk kita semua dan khususnya bagi kami sendiri selaku pembuat
makalah ini. Kami juga meminta maaf jika
ada kata-kata yang salah dalam penyusunan makalah ini.
Dan kami menyadari belum adanya kesempurnaan dalam
makalah ini dan mengharapkan kritik maupun saran yang mampu menyempurnakan
makalah ini.
Surabaya,15 September 2015
Penulis
DAFTAR ISI
i Kata pengantar...........................................................................................................................................i
ii Daftar
isi.........................................................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
a). Latar
belakang...........................................................................................................................................1
b). Rumusan masalah...................................................................................................................................1
c)
Tujuan...........................................................................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
a). Konjunktiv................................................................................................................................................3
b). Bagia-bagian
konjunktiv (Konjuntiv I dan II) .....................................................................3-5
d)
Imperativ.................................................................................................................................................6
BAB III
PENUTUP
a).
Kesimpulan...............................................................................................................................................7
b).
Saran............................................................................................................................................................7
iii DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Setiap orang
pasti sering melakukan suatu kegiatan. Entah itu pekerjaan, olahraga,
jalan-jalan dan lain sebagainya. Semua kegiatan tersebut adalah sebuah aktivitas
rutin yang kita jalani. Contoh dari rutinitas yang kita jalani seperti, makan,
minum, tidur ,mendengarkan musik, menyanyi, bermain basket dan seterusnya.
Setiap orang
juga memiliki kemampuan yang terbatas, dimana keinginan ataupun harapan belum
tentu tercapai. Keinginan untuk memiliki rumah yang besar dan mewah ataupun
menjadi seseorang yang terpandang di sekitarnya. Karena manusia adalah makluk
yang berakal, kadang kala kita sering berandai-andai ataupun berangan-angan.
Pengandaian yang sering kita lakukan sering kali sangat jauh dari keadaan kita
yang sebenarnya.
Dari
keterbatasan kemampuan yang dimiliki tersebut, kita sering memerintah ataupun
meminta bantuan pada seseorang. Seperti meminta bantuan untuk mencarikan
pekerjaan, membelikan makan dan lain sebagainya.
Kebanyakan apa
yang kita lakukan selalu berhubungan dengan kata kerja.
Kata kerja itu
sendiri merupakan kata yang digunakan untuk menyatakan suatu tindakan, keadaan,
dan jalannya suatu peristiwa/kejadian.
Kata kerja
dalam setiap bahasa memiliki maksud dan tujuan yang sama, namun beda dalam
pengucapan. Untuk bahasa Jerman sendiri, terdapat aturan-aturan dimana kata
kerja akan berubah mengikuti subjek/pelakunya (konjugasi) dan kata kerja
tersebut selalu berada di posisi kedua setelah subjek. Kata kerja dalam kalimat
memiliki fungsi pokok sebagai predikat dan merupakan bagian utama dari suatu
kalimat.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, penulis menemukan rumusan masalah sebagai berikut :
1.
konjunktiv.
2.
Bagian-bagian konjunktiv (Konjuntiv I
dan II).
3.
imperativ.
1.3.
Tujuan
Tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
2.
Untuk menyelesaikan tugas morphologie
yang diberikan.
3.
Memberikan penjelasan mengenai kalimat
dalam bentuk konjunktiv (I dan II) maupun imperativ.
BAB
II PEMBAHASAN
2.1. Konjunktiv
Dalam bahasa
Jerman, Konjunktiv berada disamping indikativ dan imperativ yang merupakan
bagian dari kata kerja. Konjunktiv adalah kalimat yang menyatakan pengandaian,
pengharapan, sesuatu yang tidak pasti (anggapan, perkiraan, kemungkinan), dan
pemberitahuan perkataan atau pikiran orang lain dalam kalimat sendiri (kalimat
tidak langsung).
Konjunktiv di
bagi menjadi dua : Konjunktiv I dan Konjunktiv II, yang masing-masing dibagi
dalam tiga waktu saat ini, masa lampau dan masa depan. Konjunktiv I terutama
digunakan dalam kalimat pidato, sedangkan Konjunktiv II dibawah kalimat
kondisional.
2.2. Bagian-Bagian dari Konjunktiv
2.2.1 Konjunktiv I
a). Penggunaan
Konjunktiv I
Konjunktiv I
merupakan kalimat yang menyatakan kalimat tidak langsung. Konjuntiv I juga
merupakan kalimat yang belum pasti atau belum tentu kebenarannya. Kalimat dari
konjunktiv I bukan merukan pendapat pribadi atau perepsi, pertanyaan sendiri
atau laporan permintaan terpisah, tetapi pernyataan oleh pihak ketiga. Kalimat
ini sering digunakan dalam protokol, laporan dan sejenisnya. Dalam kalimat
tidak langsung,memiliki fungsi sebagai kata kerja mengatakan, mempertanyakan
ataupun keinginan.
Berikut contoh
dari Konjunktiv I
Ø
Mein Bekannter sagt, er habe
geheiratet. (indirektet Sagt)
·
Kenalanku mengatakan, dia telah
menikah.
Ø
Zum Zweck der Entschlieβung, ob zu
handeln sei, hat er die Notwendigkeit genau zu prüfen. (indiekte Frage)
·
Untuk tujuan resolusi, apakah
itu untuk bertindak, dia memiliki kebutuhan untuk mempertimbangkan.
Ø
Der Gläubiger stellt beim
Gerichtsvollzieher den Antrag, dass die Zwangsvollstreckung betrieben werde.
(indiekter Wunsch)
·
Kreditur membuat permintaan yang
penegakan akan beroperasi jurusita.
b). Gambar
Konjunktiv I
P/N Endungen
|
Indikativ
|
Konj. I
|
Ind.
|
Konj.
I
|
Ind.
|
Konj.
I
|
Ind.
|
Konj.
I
|
Ind.
|
Konj.
I
|
Ind.
|
Konj. I
|
Ind.
|
Konj. I
|
Ich e
|
Bin
|
Sei
|
Habe
|
Habe
|
Kann
|
Könne
|
Muss
|
Müsse
|
Weiβ
|
Wisse
|
Will
|
Wolle
|
Rede
|
Rede
|
Du est
|
Bist
|
Seiest
|
Hast
|
habest
|
Kannst
|
Könnest
|
Musst
|
Müssest
|
Weiβt
|
Wissest
|
Willst
|
Wollest
|
Redest
|
redest
|
Er/sie
/es e
|
Ist
|
Sei
|
Hatet
|
Habe
|
Kannt
|
Könne
|
Musst
|
Müsse
|
Weiβt
|
Wisse
|
Willt
|
Wolle
|
redet
|
Rede
|
Wir en
|
sind
|
Seien
|
Haben
|
Haben
|
Können
|
Können
|
Müssen
|
Müssen
|
Wissen
|
wissen
|
Wollen
|
Wollen
|
Reden
|
Reden
|
Ihr et
|
Seid
|
Seied
|
Habt
|
Habet
|
Könnt
|
könnet
|
Müsst
|
Müsset
|
Wisst
|
wisset
|
Wollt
|
Wollet
|
Redet
|
Redet
|
Sie en
|
Sind
|
Seien
|
haben
|
Haben
|
können
|
können
|
Müssen
|
Müssen
|
wissen
|
wissen
|
Wollen
|
wollen
|
Eden
|
Reden
|
2.2.2
Konjunktiv II
a). Penggunaan Konjunktiv II
konkjuntiv II disebut juga kontrafaktual. Konjunktiv II
digunakanp pada kondisi atau kondisi tidak mungkin dan mustahil untuk menunjuk
konsekuensi atau untuk memilih, yang akan berhenti berada di bawah beberapa
kemungkinan konsekuensi sebagai akibat dari keputusan manusia dengan
kebijaksanaan dalam urutan tertentu.
Kata-kata dari kondisi dan konsekuensi juga bisa menjadi ide
dan keinginan, yang tidak mungkin untuk masuk atau tidak mungkin membawa atau
meragukan pembicara pada isu-isu tertentu yang dinyatakan. Kondisi yang
realisasinya tidak mungkin atau sangat tidak mungkin kalimat nyata sering
dikaitkan dengan ,,jika” atau jika” dimulai.
Berikut contoh dari Konjunktiv II
Ø Wenn ich
ein Vöglein war’ und zwei Flüglein hätt’, flög’ ich zu
dir.
·
Jika saya seekor burung kecil dan mempunyai dua sayap
kecil, saya akan terbang ke kamu.
Ø Wärest du
früher aufgestanden, hättest du deinen Temin nicht verpasst.
·
Jika kamu mendapatkan lebih awal, kamu tidak akan
melewati janjimu.
b). Gambar Konjunktiv II
Personalendungen
Konjunktiv II sama seperti di Konjunktiv I, dicontohkan terkonjugasi
menggunakan kata kerja kuat ,,treffen” (Präteritum traf-, umlaut träf-,) dan kata kerja lemah ,,installieren”
(Präteritum intalliert-,).
P/N
|
Endung
|
Treffen
|
Installieren
|
|
Präteritum
|
Konjunktiv II
|
Präteritum/ Konjunktiv II
|
||
ich
|
e
|
ich traf
|
ich träfe
|
ich installierte
|
du
|
est
|
du trafst
|
du träfest
|
du installiertest
|
er/sie/es
|
e
|
er traf
|
er träfe
|
er installierte
|
wir
|
en
|
wir traffen
|
wir träfen
|
wir installierten
|
ihr
|
et
|
ihr traft
|
ihr träfet
|
ihr installiertet
|
Sie
|
en
|
Sie traffen
|
Sie träfen
|
Sie installierten
|
Kata kerja kuat ,,treffen” memiliki fleksi yang diarahkan
sendiri untuk Konjunktiv II dan dibedakan Präteritum (bentuk lampau) yang
sederhana. Namun kata kerja biasa dari ,,installieren” kedua bentuk benar-benar identik; dalam hal
ini biasanya dihindari ,,,würde-Form”.
§ Pendidikan masa
lalu yang sempurna, Futur I dan Futur II sesuai dengan baik aktif dan operasi
pasif untuk aturan indikatif. Kata kerja bantu infleksi diatur bukan kata kerja
utama dalam Konjuntiv II
Akusativ
|
Vorgangspassiv
|
|||
Indikativ
|
Konjuntiv II
|
Indikativ
|
Konjuntiv II
|
|
Präteritum
|
du gingst
|
du gingest
|
ich wurde getragen
|
ich würde getragen werden
|
Plusquamperfekt
|
du warst gegangen
|
du wärest gegangen
|
ich war getragen worden
|
ich wäre getragen worden
|
Futur I
|
du wirst gehen
|
du würdest gehen
|
ich werde getragen werden
|
ich würde getragen werden
|
du wirst gegangen
|
du würdest gegangen
|
ich werde getragen worden
|
ich würde getragen worden
|
|
Futur II
|
Sein
|
Sein
|
Sein
|
Sein
|
Futur I dari aktivitas sekarang terutama digunakan untuk
membentuk sendiri Konjunktiv II (,,würde-Form”).
2.3.
Imperativ
Imperatif (Kalimat
Perintah) digunakan jika kita meminta / menyuruh seseorang untuk melakukan
sesuatu.Dalam membuat kalimat perintah di bahasa Jerman ada 2 hal yang harus
diperhatikan yakni : Personal Pronomen
dan Konjungsi Bahasa Jerman. Pada prinsipnya kalimat perintah dalam bahasa
Jerman hanya ditunjukan untuk Personal Pronomen du, ihr dan Sie. Kalimat
perintah selalu menggunakan tanda seru (!) pada akhir kalimat.
Du-Form adalah bentuk kalimat perintah yang digunakan dalam
berkomunikasi dengan orang kedua tunggal, khusus untuk teman sebaya atau teman
akrab dalam situasi tidak formal. Pada bentuk Du-Form, kalimat perintah dalam
bahasa Jerman dibuat dengan menghilangkan
konjugasi dan Personal Pronomen.
Ihr-Form adalah bentuk kalimat perintah yang digunakan dalam
berkomunikasi dengan orang kedua jamak, juga untuk teman sebaya atau teman
akrab dalam situasi tidak formal. Pada bentuk Ihr- Form, kalimat perintah dalam
bahasa Jerman dibuat dengan menghilangkan Personal
Pronomen tetapi Konjugasinya tetap.
Sie-Form adalah bentuk kalimat perintah yang digunakan dalam
berkomunikasi dengan orang kedua baik tunggal maupun jamak untuk orang yang
belum dikenal baik, orang yang lebih tua dari pembicara, atau siapa saja dalam
situasi tidak formal atau resmi. Pada bentuk Sie-Form, kalimat perintah dalam
bahasa Jerman untuk Prosonal Pronomen dan
Konjugasi tetap ada atau lengkap, dan
biasanya ditambah kata bitte sebagai
bentuk sopan.
Contoh :
·
Du-Form
1. Lern
fleissuger Mathe ! (Belajarlah Matematika lebih rajin !)
2. Schreib
einen Satz ! (Tulislah sebuah kalimat !)
·
Ihr-Form
1. Hort die
Gesprache gut zu ! (Dengarkan percakapan dengan baik !)
2. Wiederholt
den Satz bitte ! (Tolong ulangi kembali kalimatnya !)
·
Sie-Form
1. Nehmen Sie
bitte den Platz ! (Silakan ambil tempat duduknya !)
2. Lessen Sie
bitte den Brief ! (Tolong baca suratnya !)
BAB III PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Konjunktiv dan imperatif merupakan bagian dari Verben.
Konjunktiv dibagi menjadi dua, yaitu Konjunktiv I (kalimat tidak langsung) merupakan kalimat yang belum pasti atau belum tentu kebenarannya.
Kalimat dari konjunktiv I bukan merukan pendapat pribadi atau perepsi,
pertanyaan sendiri atau laporan permintaan terpisah, tetapi pernyataan oleh
pihak ketiga. Konjunktiv II (kalimat pengandaian). Konjunktiv II
digunakanp pada kondisi atau kondisi tidak mungkin dan mustahil untuk menunjuk
konsekuensi atau untuk memilih, yang akan berhenti berada di bawah beberapa
kemungkinan konsekuensi sebagai akibat dari keputusan manusia dengan
kebijaksanaan dalam urutan tertentu.
Sedangkan Imperativ (Kalimat Perintah) digunakan jika kita
meminta / menyuruh seseorang untuk melakukan sesuatu.Dalam membuat kalimat
perintah di bahasa Jerman ada 2 hal yang harus diperhatikan yakni : Personal Pronomen dan Konjungsi Bahasa
Jerman.
3.2.
Saran
Saran dari kami untuk tugas ini
adalah :
1.
Kita harus mengetahui kenjugasi kata kerja untuk
membuat suatu kalimat.
2.
Kita harus mengetahui stuktur dan gramatik dalam
penempatan kata dalam kalimat.
3.
Mengetahui perubahan kata kerja menurut waktu
(Plusquamperfekt, Präteritum, Perfekt maupun Präsen).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar